Pipa cabang dipasang secara horizontal. Saat memasang, perhatikan hal-hal berikut:

1. Jarak antarapipa cabangdan tikungan depan dan belakangnya terlalu dekat: Jika jarak antara pipa cabang dan tikungan depan dan belakangnya terlalu dekat, hal ini juga akan mempengaruhi pengalihan normal zat pendingin yang mengalir melalui sini, dan mempengaruhi efek pendinginan unit dalam-ruang hilir. Oleh karena itu, perlu dipastikan bahwa jarak antara pipa cabang dengan tikungan depan dan belakangnya lebih dari 500mm. Demikian pula jarak antara kedua siku (titik tekukan) juga harus dijamin lebih dari 500mm.

Jarak antara pipa cabang harus lebih dari 1000mm; jika tidak, akan mudah menyebabkan penyimpangan zat pendingin dan kebisingan aliran zat pendingin.

2. Arah pipa terlalu rumit: Di lantai satu vila, arah cabang pipa utama yang keluar dari sumur pipa terlalu rumit. Beberapa pipa bahkan mengarah ke salah satu ujungnya lalu diputar kembali. Hal ini di satu sisi membuang-buang material, dan yang lebih penting, meningkatkan ketahanan pipa dan mengurangi kapasitas pendinginan unit dalam-ruang; beberapa pipa dipasang berlapis-lapis, yang tidak kondusif bagi pengembalian oli normal sistem, yang akan meninggalkan bahaya tersembunyi bagi pengoperasian normal host. Mengenai desain dan peletakan pipa, harap ikuti prinsip "panjang pipa sependek mungkin, gunakan siku sesedikit mungkin", jika tidak maka akan mempengaruhi pengoperasian normal unit di kemudian hari, dan bahkan merusak unit, sehingga perubahan harus dilakukan.

3. Pipa saluran keluar tidak memiliki bagian lurus tertentu: Masalah ini sering kita temukan di lokasi konstruksi. Pipa yang bercabang dari pipa cabang tidak mempertahankan bagian pipa lurus tertentu, tetapi langsung membengkok setelah bercabang, yang akan berdampak besar pada unit dalam-ruang setelah pipa cabang.